Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

3 Pekerjaan Rumah untuk Gubernur Baru Jawa Tengah

3 Pekerjaan Rumah untuk Gubernur Baru Jawa Tengah ANTARA FOTO/R Rekotomo Pasangan cagub-cawagub Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan)-Taj Yasi...

3 Pekerjaan Rumah untuk Gubernur Baru Jawa Tengah

Pasangan cagub-cawagub Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan)-Taj Yasin (kanan) dan Sudirman Said (kedua kiri)-Ida Fauziah (kiri) memperlihatkan nomor urut masing-masing saat pengundian nomor urut di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018). Ganjar Pranowo-Taj Yasin mendapat nomor urut satu, dan Sudirman Said-Ida Fauziah memperoleh nomor urut dua. ANTARA FOTO/R Rekotomo Pasangan cagub-cawagub Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan)-Taj Yasin (kanan) dan Sudirman Said (kedua kiri)-Ida Fauziah (kiri) memperlihatkan nomor urut masing-masing saat pengundian nomor urut di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018). Ganjar Pranowo-Taj Yasin mendapat nomor urut satu, dan Sudirman Said-Ida Fauziah memperoleh nomor urut dua.

KOMPAS.com - Warga Jawa Tengah menyimpan harapan besar kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018.

Siapa pun yang terpilih pada perhelatan, Rabu (27/6/2018), memiliki pekerjaan rumah yang tidak sedikit, terutama di sektor ekonomi.

Apa saja pekerjaan rumah yang menanti gubernur dan wakil gubernur baru Jawa Tengah?

Lapangan pekerjaan

"Harapan terbesar masyarakat Jawa Tengah pada gubernur adalah pada sektor ekonomi karena memang kinerja ekonomi daerah tidak cukup istimewa dibandingkan kinerja ekonomi di Jawa Timur dan Jawa Barat. Dari aspek kemiskinan yang masih tinggi, aspek kesulitan mencari pekerjaan, aspek pengangguran yang masih tinggi. Hal-hal itu menjadi isu besar yang dihadapi masyarakat Jawa Tengah," ungkap Ketua Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono kepada Kompas.com.

Oleh karena itu, lanjut dia, program ekonomi gubernur baru nantinya harus mampu menjawab isu kemiskinan, pengangguran, lapangan pekerjaan, dan kesulitan ekonomi yang mendominasi wacana publik di Jawa Tengah.

Teguh menilai, pada pemerintahan sebelumnya, isu reformasi birokrasi dan pelayanan publik berjalan baik, tetapi sayangnya ada perlambatan ekonomi dan kesulitan menekan laju angka pengangguran.

Zuhron Arrofi, akademisi dari Pusat Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, mengatakan, Pilgub 2018 merupakan berkah bagi Jawa Tengah karena para calonnya memiliki kredibilitas, keluasan wawasan, idealisme, dan rekam jejak yang tidak diragukan lagi.

Program-program yang ditawarkan pun dinilai baik. Namun, masalah konsistensi untuk mewujudkannya adalah hal lain. Salah satunya dalam hal pendidikan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

"Persoalan kaum disabilitas misalnya, terlihat sejauh ini pemerintah belum memiliki peran yang s ignifikan kepada mereka terutama terkait akses mendapatkan pekerjaan yang layak," katanya.

"Untuk pendidikan sudah banyak perubahan, tetapi yang setelah pelajar lulus mau apa? Di Kota Magelang saja, ada sekitar 50 komunitas tuna rungu/wicara. Problem mereka tidak lagi pendidikan. Begitu masuk akses mencari pekerjaan siapa yang bisa memberikan lowongan?" lanjutnya kemudian.

Sinergi provinsi dan kabupaten/kota

Sementara itu, Direktur Center for Election and Political Party FISIP Universitas Diponegoro, Fitriyah, mengatakan, pemimpin baru di Jawa Tengah adalah kemampuan untuk membumikan provinsi. Maksudnya adalah mampu menggerakkan kabupaten/kota untuk bersinergi dengan program pemerintah.

"Jadi, peran provinsi ini ketika pemerintah pusat punya proyek jalan tol misalnya, kemudian ada masyarakat di Brebes yang terganggu usaha telor asinnya. Biasanya itu tanggungjawab kabupaten/kota untuk antisipasi. Tetapi provi nsi ke depan juga bisa seperti itu untuk menyikapi program nasional dengan mengkoordinasi kabupaten/kota," tuturnya.

Namun, lanjut dia, hal itu tidak mudah karena tidak semua kepala daerah itu visioner dan bisa menyikapi perubahan dengan cepat.

Selain itu, menurut Fitiryah, gubernur sebelumnya sudah berusaha untuk membumi. Namun, kerap terhambat regulasi untuk melakukan sinergi kabupaten/kota di bawahnya.

"Provinsi Jawa Tengah ini besar dibanding dengan DKI Jakarta karena masing-masing kabupaten/kotanya otonom sehingga tidak mudah bagi gubernur yang menjabat untuk mengkoordinasikan semuanya," ungkapnya.

"Selama masa Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah, masih dengan landasan UU Noor 32 Tahun 2004 di mana kewenangan gubernur kurang tegas. Namun, sekarang (untuk era gubernur yang akan memimpin 2018-2023), kewenangan gubernur dijamin dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 di mana kewenangan gubernur dipertegas jadi fungsi koordinasi sehingga fungsi p emerintahan provinsi juga lebih terlihat," tambahnya kemudian.

Pelayanan publik, infrastruktur dan good government

Selain lapangan pekerjaan dan sinergi provinsi dan kabupaten/kota, Retno Dewi Pramodia, Pelaksana tugas Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tidar Kota Magelang, menilai, gubernur baru Jawa Tengah juga memiliki pekerjaan rumah utama dalam hal pelayanan publik, ketersediaan infrastruktur, dan terselenggaranya good government.

Pasalnya, hal ini merupakan komponen kehidupan yang harus dipenuhi. Lapangan pekerjaan, lanjutnya, juga harus jadi fokus utama. Menurut Retno, data BPS 2018 menunjukkan, angka pengangguran di Jateng mencapai 6,38 persen.

Misi dan program masing-masing paslon, lanjut Retno, sudah berusaha menjawab kebutuhan ini. Namun, sekali lagi, konsistensi untuk mewujudkannya adalah pekerjaan penting.

"Siapa pun nanti yang menjadi pemimpin Jateng dengan visi dan m isi strategi yang terukur bagi masyarakat yang terpenting adalah realisasi nyata dan membawa Jateng jadi provinsi yang lebih maju," tuturnya.


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Pilkada Serentak 2018
  • Pilkada Jawa Tengah 2018

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jab   ar Data 100 Persen: Ridwan Kamil-Uu Unggul

INFOGRAFIK Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jabar Data 100 Persen: Ridwan Kamil-Uu Unggul

Nasional 27/06/2018, 18:07 WIB Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Menang

Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Menang

Regional 27/06/2018, 18:02 WIB Bagaimana jika Kotak Kosong Menang Pilkada?

Bagaimana jika Kotak Kosong Menang Pilkada?

Nasional 27/06/2018, 18:00 WIB Data 100 Persen Quick Count SMRC di Pilkada Sulsel: Nurdin-Andi Unggul

Data 100 Persen Quick Count SMRC di Pilkada Sulsel: Nurdin-Andi Unggul

Regional 27/06/2018, 17:58 WIB Jatuh di Kamar Mandi, Pria 200 Kg Dievakuasi dengan Bantuan Tim SAR

Jatuh di Kamar Mandi, Pria 200 Kg Dievakuasi dengan Bantuan Tim SAR

Internasional 27/06/2018, 17:56 WIB Jelang Pencoblosan, Panwaslu Cirebon Tangani 3 Kasus Politik Uang

Jelang Pencoblosan, Panwaslu Cirebon Tangani 3 Kasus Politik Uang

Regional 27/06/2018, 17:56 WIB Ganjar-Taj Yasin Menang di Quick Count SMRC Pilkada Jateng

Ganjar-Taj Ya sin Menang di Quick Count SMRC Pilkada Jateng

Regional 27/06/2018, 17:55 WIB Kalah di Quick Count, TB Hasanuddin Beri Selamat ke Ridwan Kamil-Uu

Kalah di Quick Count, TB Hasanuddin Beri Selamat ke Ridwan Kamil-Uu

Regional 27/06/2018, 17:53 WIB Quick Count Litbang Kompas: Ganjar-Yasin Menang di Pilkada Jawa Tengah

Quick Count Litbang Kompas: Ganjar-Yasin Menang di Pilkada Jawa Tengah

Regional 27/06/2018, 17:53 WIB Pasangan 'Asyik' Menunggu Hasil Penghitungan Manual dari KPUD

Pasangan "Asyik" Men unggu Hasil Penghitungan Manual dari KPUD

Regional 27/06/2018, 17:47 WIB Ini 3 Kriteria Pemimpin dari Magister Manajemen UGM

Ini 3 Kriteria Pemimpin dari Magister Manajemen UGM

Edukasi 27/06/2018, 17:47 WIB Mad Romli Menang di TPS Kandang

Mad Romli Menang di TPS Kandang

Megapolitan 27/06/2018, 17:46 WIB Khofifah-Emil Unggul, Gus Sholah Sebut Warga Jawa Timur Cerdas

Khofifah-Emil Unggul, Gus Sholah Sebut Warga Jawa Timur Cerdas

Regional 27/06/2018, 17:44 WIB Hanya 64,6 Persen Warga Jateng yang Gunakan Hak Pilih di Pilkada

Hanya 64,6 Persen Warga Jateng yang Gunakan Hak Pilih di Pilkada

Regional 27/06/2018, 17:44 WIB Komentar WNA Australia yang Ikut Pantau Pilkada di Bekasi

Komentar WNA Australia yang Ikut Pantau Pilkada di Bekasi

Megapolitan 27/06/2018, 17:36 WIB Load MoreSumber: Berita Jawa Tengah

Reponsive Ads